Cinta dan Lestarikan Budaya bangsa, Mahasiswa UPMS Gelar Pagelaran Sendratari dan Budaya Nusantara

Nganjuk - Universitas PGRI Mpu Sindok Nganjuk menjadi salah satu Kampus yang memilki potensi dalam melestarikan budaya nusantara. saksi kemeriahan Pagelaran Sendratari dan Budaya Nusantara yang diselenggarakan oleh UKM Karawitan Lokananta. Senin (23/12/2024) Acara yang bertema "Mencintai Budaya Negeri Sendiri" ini berlangsung di Gedung Unit IV dan dihadiri Jajaran Pimpinan dan Dosen serta mengundang ratusan mahasiswa serta siswa siswi SMA/SMK di sekitar Kota Nganjuk.

Pagelaran ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya Nusantara, khususnya seni karawitan, yang saat ini mulai terpinggirkan oleh generasi muda. Ketua UKM Karawitan Lokananta, Putri Devita Sari, dalam sambutannya menyatakan, "Kami ingin mengangkat harkat dan martabat budaya Jawa dan Nusantara yang mulai diacuhkan. Pagelaran ini adalah identitas kami dan harapan kami agar budaya ini tetap hidup di kalangan pemuda.

Baca juga: Perisai Banten dan Tim Ahli Golok Gelar Acara Ngobrol Pintar

Acara dimulai dengan sambutan buka oleh Bidang kemhasiswan Erdyna Dwi Etika yang menyambut baik pelaksanaan dan kreatifitas mahasiswa UKM Karawitan Lokananta krn semngat ini jarang sekali di lakukan apalagi dminati gen z yang saat ini cenderung menyukai budaya modern dari bangsa lain.

“UPMS berharap Generasi muda UPMS menajdi bagian dari pelestarian budaya asli indonesia agar jatidiri bngsa indonesia senantiasa tetap memiliki kebanggaan terhadap  budaya budaya asli nusantara terutama kesenian tradisional Jawa yang saat ini justru banyak dminati dan dipelajari bangsa/negara lain”ucap Dosen yang sedang menempuh program doktor ini.

Baca juga: Anggota DPRD Jawa Barat HCG Berikan Apresiasi Rumah Budaya HMA Megamendung Bogor

Sementraa itu Ketua UKM Karawitan Lokananta, Putri Devita Sari, menyampaikan dalam acara bahwa UKMnya ingin mengangkat harkat dan martabat budaya Jawa dan Nusantara yang mulai diacuhkan. Pagelaran ini menurutnya adalah identitas sebagai anak bangsa dan harapannya agar budaya ini tetap hidup di kalangan pemuda.

Pagelaran diawali teatrikal yang dikemas doa bersama sebagai bentuk syukur atas pelaksanaan kegiatan yang akan berlangsung. Pertunjukan pertama menampilkan seni drama berjudul "Esensi Manusia, " yang menggambarkan wujud asli manusia melalui gerakan dan irama. Selanjutnya, penonton disuguhkan dengan Tari Candik Ayu dan berbagai tembang karawitan yang dibawakan oleh anggota UKM.

Baca juga: Ketum Dharma Pertiwi Hadiri Hari Kebaya Nasional 2024

Salah satu penampilan yang menarik perhatian adalah Seni Tembang Pitutur Geguritan yang dibawakan oleh Wakil Ketua Lokananta, Pujiati. Konsep yang diusung menggambarkan harapan seorang ibu untuk anaknya agar menjadi pribadi yang luhur dan sholeh.

Baca juga: Anies Baswedan di Mata Seorang Muhammad Lugas Syllabus, Seniman Kontemporer

Saat ditemui secara terpisah, salah satu pengurus UKM Pujiati mengatakan dirinya berharap dengan adanya acara ini, semangat untuk melestarikan budaya dapat terbangun di hati setiap generasi muda. serta Pagelaran ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya mereka.

Puncak dari event ini sendiri adalah Pagelaran Sendratari "Ramayana" pentas tersebut  berjalan  dengan khidmad  dan  mengandung  banyak  pesan  di  dalamnya  sehingga membat penonton ikut merasakan emosional yang ada dalam cerita tersebut.

Baca juga: Pemkot Surabaya Raih Rekor MURI Tari Remo Massal 2022

Salah satu pemain pagelaran itu Ardian Dwi Anggara Menuturkan bahwa Konsep sudah dibahas sejak awal 2024 dan memang akan mengagetkan penonton di Pagelaran yang kita rencanakan tapi saya sendiri tidak menduga bahwa akan mendapatkan atensi khusus dari penonton seramai dan semeriah ini, apalgi dirinya mendapatkan pemeran utama dalam pagelaran tersebut.

Masing-masing pengurus sepakat bahwa Tujuan utama dari Pagelaran Seni yang dilakukan ini adalah mengangkat harkat dan martabat UKM Karawitan Lokananta dengan naungan Universitas PGRI Mpu Sindok. Keduanya adalah untuk meningkatkan gairah anak muda atau yang biasa kita sebut generasi Z yang saat ini mulai tidak peduli dengan budaya dan tradisi yang ada, harapan kami dengan adanya  event  yang  sedikit  kami  modifikasi  dengan  perkembangan  zaman  ini  dapat mengguggah semangat para pemuda untuk mencintai budaya mereka, karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan nenek moyang kita, Tuhan Yang Maha Esa telah menurunkan  budaya  agung  di  Tanah  Jawa  dan  menjadi  tanggung  jawab  kita  untuk melestarikannya.